Minggu, 26 April 2009

Review Album: Renee Olstead - Skylark


Pada tanggal 18 Juni nanti Renee Olstead baru akan berusia 20 tahun. Namun dalam usia semuda itu, ia telah matang dengan pilihan musik yang diusungnya, jazz kontemporer yang terkadang kental dengan blues atau balada yang bernafas bossanova.
'Skylark' sebenarnya album major kedua Olstead, yang dikerjakan sembilan hari setelah ia berulang tahun ke-17. Namun album ini baru dirilis pada akhir Januari lalu. Album ini berisi 13 komposisi lagu jazz pop yang masih diproduseri oleh duet Humberto Gatica dan David Foster.
Saya benar-benar kagum dengan album ini dan sedikit sulit menemukan cacat celanya, karena Olstead, Gatica serta Foster menampilkan berbagai komposisi jazz yang eklektik dengan materi yang kaya. Dibuka dengan ‘Midnight Man’ yang bergaya swing, seolah-olah Olstead membuktikan jika usia muda tidak menghalangi dirinya untuk membuat sebuah aransemen musik dan vokal yang gemilang. Lagunya terasa megah dan antemik. Secara umum, 'Skylark' menampilkan trek-trek yang memukau. Terasa sekali jika Olstead berusaha agar albumnya ini juga mencoba merengkuh pangsa pasar yang lebih luas, karena ia memasukkan aransemen-aransemen yang pop-ish di berbagai lagunya. Hanya saja unsur pop-ish tersebut tidak mendominasi atmosfir album secara keleseluruhan.
Secara keseluruhan, dari 13 lagu dalam album ini, hanya ada empat yang merupakan trek asli olahan Olstead dan juga Foster, yaitu trek pertama, ‘Midnight Man’, juga ada ‘Nothing But The Blame’, ‘Hold Me Now’ dan juga ‘Midnight In Austin Texas’. Sisanya, sembilan lagu lagi, adalah hasil interprestasi Olstead terhadap tembang-tembang jazz klasik. ‘Skylark’sendiri yang dipakai sebagai judul album adalah sebuah single lawas. alasan penggunaan lagu tersebut adalah dikarenakan bagi Olstead mempunyai makna tersendiri, sehingga ia menyanyikan dengan penuh penghayatan

Olstead lewat komposisi ‘Nothing But The Blame’ terasa lebih black dan bervariasi dalam eksplorasi vokalnya. Pada trek kedua, Olstead membawakan lagu jazz klasik nan melankolis, ‘Lover Man’ yang dipopulerkan Billie Holiday. Selain itu ia juga membawakan ‘Ain’t We Got Fun’ yang bertempo up beat, dengan sebuah komposisi lirik yang sering dikutip dalam karya-karya sastra penulis Amerika. Sebuah komposisi R&B yang dipopulerkan Ray Charles, ‘Hit The Road Jack’, menjadi pembuktian kemampuan cengkok Olstead yang versatile membawakan lagu yang lebih kental nuansa R&B dan Soul-nya. Komposisi ini segera menjadi favorit saya untuk bergoyang. ‘When I Fall In Love’ yang sudah sering dibawakan ulang oleh penyanyi lain, juga menjadi pilihan Olstead dalam album ini berduet dengan trumpeter, Chris Botti. Untunglah alunan solo trumpet Chris Botti yang mendayu di bagian bridge, dan beberapa bar serta outro menyelamatkan lagu ini hingga terasa sangat dreamy dan romantis, berbeda dari versi-versi lainnya.
Komposisi lain yang juga kupinggenic adalah ‘My Baby Just Cares For Me’, yang dipopulerkan oleh Nina Simone ini, juga sering digunakan di dalam film. Olstead membawakannya dalam nuansa swing yang sedap untuk bergoyang. Sementara pada komposisi ‘Stars Fell On Alabama’ bagian intronya sedikit mengingatkan pada ‘Ain’t No Other Man’-nya Christina Aguilera. Pada album ini Olstead juga berkolaborasi dengan Robert Randolph, soul blues funk pedal steel guitarist. Komposisi ini vocal Renee terasa sangat kental nuansa soulnya. Sedap sekali untuk bergoyang.
Berbicara penghayatan, secara umum Olstead memberikan yang terbaik untuk album ini, sehingga penundaan beberapa tahun sangatlah pantas. Karena Olstead memberikan pembuktian yang gemilang akan eksistensinya sebagai seorang penyanyi jazz yang kredibel membuat album ini memang layak untuk dikoleksi.

Track List:
1. Midnight Man
2. Lover Man
3. Stars Fell On Alabama
4. My Baby Just Cares For Me
5. When I Fall In Love (ft. Chris Botti)
6. Thanks For The Boogie Ride
7. Hold Me Now
8. Skylark
9. Midnight In Austin Texas (ft. Robert Randolph)
10. Hit The Road Jack
11. You've Changed
12. Ain't We Got Fun
13. Nothing But The Blame

PS: thanks to Kyle

Review Album: Metro Station - Metro Station


Metro Station merupakan band yang diprakarsai oleh Trace Cyrus bersama Mason Musso. Keduanya merupakan keluarga dari dua bintang di Hanna Montana, Miley Cyrus dan Mitchel Musso. Album ini sebenarnya telah dirilis sejak 2007, hanya saja di Indonesia dan Asia nampaknya baru mulai bersinar sejak akhir 2008 dengan single mereka ‘Shake It’ yang nikmat sekali untuk bergoyang. Mengusung gaya musik eklektik dari pop, rock dan electro, band ini sedikit mengingatkan pada perpaduan antara Fall Out Boy dan Depeche Mode. Menarik bukan? Mungkin juga agak sedikit mengingatkan pada Cobra Starship. Album ini diproduseri oleh S*A*M aka Sam Hollander yang pernah menangani Gym Class Heroes, Cobra Starship, Blake Lewis, dll. Saat mendengarkan ‘Shake It’ di radio saya langsung jatuh cinta pada pendengaran pertama. Lagunya sangat kupinggenic, cepat akrab di telinga dan mudah dicerna. Beat-beat electro dengan sentuhan vokal yang ngerock dari Mason Musso memberikan angin segar setelah jenuh dengan gaya rock dari FOB yang mulai terasa out of date. Apalagi liriknya yang terdengar sedikit menggoda, coba perhatikan.

I'll take you home
if you don't leave me at the front door

Your body's cold, but girl we're getting so warm
And I was thinking of ways that I could get inside
Tonight you're falling in love (let me go now)

This feeling's stirring me up (here we go now)


Now if she does it like this, will you do it like that

Now if she touches like this, will you touch her right back
Now if she moves like this, will you move it like that
(come on)


Beberapa komposisi yang langsung menjadi favorit saya selain ‘Shake It’ adalah ‘Wish We Were Older’, ‘Kelsey’, ‘True To Me’ dan ‘Now That We’re Done’. Mungkin untuk mereka yang kurang menyukai genre seperti ini akan terasa monoton, tapi buat saya warna musik mereka yang lebih banyak upbeat justru mampu mengangkat mood kita dalam mengawali hari. Tapi bukan berarti tidak ada komposisi yang lebih down/mid tempo. Komposisi ‘Seventeen Again’ dan ‘Kelsey’, yang diproduseri Joshua Cain, dibawakan dalam dua versi, electro dan akustik. Mana yang lebih sedap di telinga? Menurut saya keduanya sama sedapnya di telinga, karena rasa yang ditawarkan berbeda. Sejauh ini single ‘Shake It’ memang sukses mengangkat nama mereka ke permukaan. Bahkan single tersebut menjadi favorit dalam Australian Kids Choice Awards 2008.

Track List:
1. Seventeen Forever
2. Control
3. Kelsey
4. Shake It
5. Wish We Were Older
6. Now That We're Done
7. True to Me
8. Tell Me What to Do
9. California
10. Disco
11. Seventeen Again – Acoustic Version
12. Kelsey – Acoustic Version
13. Shake It – Lenny B. Remix

PS: thanks to Dhina & Kyle

Jumat, 24 April 2009

Review Album: Sol-Angel and The Hadley St. Dreams - Solange


Solange dengan bakatnya, memang agak sulit keluar dari bayang-bayang sang kakak Beyonce Knowles. Album kedua Solange ini sebenarnya merupakan bukti bahwa Solange memang berbakat. Ia sama seperti Beyonce, menulis sebelas dari 12 lagu di album keduanya ini. Judul album ini diambil dari nama jalan tempat Matthew Knowles dulu di Houston ingin mendirikan studio musik. Warna musik Solange dalam album ini memang terkesan retro. Sepintas mengingatkan pada Robin Thicke. Setidaknya Solange membawa aroma baru dibandingkan penyanyi-penyanyi wanita kulit hitam lainnya saat ini yang cenderung mengusung hip-hop R&B. Bahkan sebenarnya album Solange ini lebih dipuji oleh banyak kritikus musik lebih bergizi ketimbang album Beyonce yang terbaru. Kalau dinikmati keseluruhan memang ada aroma Motown di beberapa komposisi di album ini. Ternyata Mark Ronson juga ikut memberikan sentuhannya dalam komposisi ‘6 O'clock Blues’. Tapi juga ada sentuhan classic disco ala akhir 70an misalnya pada komposisi ‘T.O.N.Y.’, ‘I Decided’ dan ‘Dancing in the Dark’. Yang membuat Solange terasa segar dan lebih modern adalah sentuhan electro seperti pada komposisi Cosmic Journey dan The Bird. Pada dua komposisi ini Solange berhasil menggabungkan antara genre soul R&B yang kental nuansa black dengan electro yang lebih white. Meski masih terkesan hanya berupa tempelan. Tapi setidaknya apa yang dikerjakan Solange adalah sebuah pencapaian yang ternyata diikuti lebih mendalam oleh Kanye West dalam album terbarunya. Beberapa komposisi lain yang juga menonjol adalah ‘Sandcastle Disco’ yang nikmat untuk bergoyang, ‘I Decided’ yang sering ditayangkan di radio-radio, atau ‘Ode To Marvin’ yang liriknya punya muatan kritik sosial. Coba perhatikan lirik ‘Ode To Marvin’

Street lights twilights there's a liquor store
by his playground
It's raining a cash flow but
it sits well at home

It's a hustle now a mother

use to hustle to a different tune
There's a midnight thrilling and
oh the traffic's heavy burning light

Don't slow you down he thinks trouble fulfilling


Secara keseluruhan album ini beraroma riang sangat kupinggenic, cepat akrab di telinga dan mudah untuk dinikmati. Layak untuk dijadikan koleksi.

Track List:
1. God Given Name
2. T.O.N.Y.
3. Dancing in the Dark
4. Would've Been the One
5. Sandcastle Disco
6. I Decided, Part 1
7. Valentine's Day
8. 6 O'clock Blues
9. Ode to Marvin
10. I Told You So
11. Cosmic Journey
12. This Bird
13. I Decided, Part 2



Review Album: Soul - Seal


Setahun lalu saat mendengar kabar Seal akan merilis album bernuansa retro, saya langsung penasaran dan tidak sabar ingin mendengarkan karya terbaru Seal. Saya penggemar suara serak basah dari Seal, tapi jujur saya merasa agak jenuh dengan gaya bermusiknya yang cenderung stagnan. Tapi album studio ke-6 yang berjudul Soul ini, Seal benar-benar membuat saya mengalami orgasme musikal. Baru kali ini saya mendengarkan Seal lebih kental dengan sisi black-nya. Ya seperti kita tahu Seal berasal dari Inggris, jadi tak heran jika musiknya lebih bernuansa Eropa, Inggris yang lebih white ketimbang black American. Lewat album ini Seal berhasil melakukan redefinisi ulang terhadap gaya musiknya. Kredit dua jempol bagi David Foster. Ya, David Foster, produser bertangan dingin yang terkenal dengan grip minimalisnya tapi malah sukses mengeluarkan jiwa dari sebuah lagu. Itulah sebabnya saya semakin excited. David Foster berhasil memoles Seal menjadi lebih black dan menginterpretasi ulang gaya musik Seal. Sesuatu yang umumnya agak kesulitan dilakukan oleh penyanyi-penyanyi pria pada umumnya sehingga stagnan.
Album ini berisi 12 lagu yang berasal dari dekade 60-an sampai 70-an. Lagu-lagu yang dipilih adalah lagu-lagu jawara di masa lalu, diciptakan oleh legenda-legenda musik yang berhasil menorehkan sejarah musik di Amerika. Meskipun lagu-lagunya tua, David Foster berhasil mengemas lagu-lagu ini tetap relevant dengan masa kini. Tetap terasa baru dan segar. Kalau kita mendengarkan Duffy atau Amy akan terasa kental sekali nuansa Motown-nya. Sementara mendengarkan Seal dalam album ini justru terasa Motown dengan interpretasi yang lebih modern dan sederhana. Brass section khas Motown tetap ada tapi tidak mendominasi. Petikan gitar dan bass lebih disederhanakan tapi tetap ciamik. Kolaborasi ini berhasil membuat Seal terdengar lebih dewasa dalam bermusik. Mungkin karena Seal didukung materi lagunya yang kupinggenic ditambah aransemen yang keren, saya agak kesulitan memilih mana yang bisa menjadi lagu favorit. Semuanya terdengar indah. Komposisi-komposisi yang slow tempo terdengar sangat menyentuh apalagi ditunjang pula oleh interpretasi Seal yang matang. Coba dengarkan ‘I’ve Been Loving You Too Long’, ‘If You Don’t Know Me By Now’ dan ‘It’s A Man’s World’ yang melankolis dan menyayat hati. Sementara lagu-lagu yang lain cenderung bernuansa middle tempo tapi malah nikmat untuk bergoyang. Misalnya pada komposisi ‘Here I Am’ yang bernuansa blues, sangat berbeda saat dibawakan oleh UB40 yang bernuansa reggae. Komposisi lain yang juga enak untuk bergoyang adalah ‘Know On Wood’ dan ‘Stand By Me’.
Di tengah-tengah trend retro Motown yang sedang fashionable saat ini, album Soul ini justru layak untuk dikoleksi karena inilah bukti Seal berhasil melakukan evolusi terhadap gaya musiknya sendiri.

Track List:
1. A Change Is Gonna Come
2. I Can't Stand the Rain
3. It's a Man's, Man's, Man's World
4. Here I Am (Come and Take Me)
5. I've Been Loving You Too Long
6. It's Alright
7. If You Don't Know Me By Now
8. Knock On Wood
9. I'm Still in Love with You
10. Free
11. Stand By Me
12. People Get Ready


Rabu, 22 April 2009

RETRO vs COVER VERSION

Beberapa penyanyi dikenal sebagai penyanyi cover version dan seakan-akan nilainya kurang bermutu. Sementara beberapa penyanyi lainnya justru membawakan lagu orang lain tapi tetap dikenal sebagai penyanyi bermutu dengan sentuhan retro. Apa yang membuat kedua golongan itu berbeda kasta?

Minggu, 19 April 2009

STAND BY ME - SEAL

Sudah lama suka lagu ini mungkin malah sejak SD waktu menonton film yang dibintangi Jerry O Connel, River Phoenix, Will Wheaton. Tadi sore saat mau pulang mulai mendengarkan lagu ini dengan seksama dan menikmati versi Seal yang diproduseri oleh David Foster. Dan langsung semangat gw timbul di tengah berbagai masalah yang menghadang. Setidaknya dengan liriknya yang memberi semangat baru, seakan Seal ada bersama gw menemani dengan nyanyian.
Setelah selesai menunaikan tugas personal shopper dan meeting, akhirnya gw berjalan dengan langkah bagaikan model *hahaha ngareuph*, dan jembatan penyeberangan menuju halte busway langsung berubah menjadi runway. Lagian lagunya emang enak deh buat jalan bak model. Ya setidaknya lagu ini bikin semangat, membuat segala masalah terasa kecil dan ringan. Dan akhirnya menutup hari dengan gembira karena ada peningkatan sebanyak 30 orang mendownload SKETSA dalam waktu sehari ini. Thanks a lot to all of you who had downloaded that free e-book.




When the night has come
And the land is dark
And the moon is the only light we'll see
No I won't be afraid, no I won't be afraid
Just as long as you stand, stand by me

And darlin', darlin', stand by me, oh now now stand by me
Stand by me, stand by me

If the sky that we look upon
Should tumble and fall
And the mountains should crumble to the sea
I won't cry, I won't cry, no I won't shed a tear
Just as long as you stand, stand by me

And darlin', darlin', stand by me, oh stand by me
Stand by me, stand by me, stand by me-e, yeah

Whenever you're in trouble won't you stand by me, oh now now stand by me
Oh stand by me, stand by me, stand by me

Darlin', darlin', stand by me-e, stand by me
Oh stand by me, stand by me, stand by me
Stand By Me - Seal





Stand By Me - Seal

Sabtu, 18 April 2009

SO BEAUTIFUL

Tiap kali mendengarkan lagu ini rasanya berubah dari big ugly fat duck jadi a gracefully swan.

Whether I'm right wrong
There's no phrase that hits
Like an ocean needs the sand
Or a dirty old shoe that fits
And if all the world was perfect
I would only ever want to see you scars
You know they can have their universe
We'll be in the dirt designing stars

And darlin' you know
You make me feel so beautiful
Nowhere else in the world I wanna be
You make feel so beautiful

Whether I'm up or down
There's no crowd to please
I'm like a faith without a
clause to believe in it
And if all the world was smiling
I would only ever want to see you frown
You know they can sail away in sunsets
We'll be right here stranded on the ground

Just happy to be found
You make me feel so beautiful
Nowhere else in the world I wanna be
You make feel so beautiful

I have lost my illusions
I have drowned in your words
I have left my confusiĆ³n to a cynical world
I am throwing myselft at things i don't understand
Discover enlightenment holding your hand

You are...
So Beautiful


so BEautiful - Savage Garden

Minggu, 12 April 2009

WOMAN IN CHAINS - TEARS FOR FEARS

Meski jaman 80an gw masih SD tapi karena gw tinggal di Batam dan scene radio di Batam itu kental banget pengaruh dari Singapore. Malah radio di Batam punya pengaruh lebih kuat dibandingkan radio2 Singapore sampai2 radio Ramako Batam yang lebih dikenal dengan Zoo FM itu menjadi daerah tujuan wisata bagi turis2 asal Singapore. Setiap penyiar punya nama julukan dari hewan gitu. Lagu2 Tears For Fears, Rick Astley, Howard Jones, Spandau Ballet itu sering diputar mereka. Waktu itu sih biasanya dengarin radio kalo siang sampai malam. Kalau pagi waktu di mobil jemputan gw, supir suka mutar radio Zoo FM. Dulu sih belum ngeh nama artisnya cuma tahu lagunya enak. Pas sudah ngerti scene musik baru deh gw coba mencari tahu siapa sih artis2 yang lagunya gw suka itu. Nah lagu ini enak banget deh. Tears For Fears emang selalu ada di hati gw hahahahahhaa

You better love loving and you better behave
You better love loving and you better behave
Woman in chains
Woman in chains

Calls her man the great white hope
Says shes fine, shell always cope
Woman in chains
Woman in chains

Well I feel lying and waiting is a poor mans deal
And I feel hopelessly weighed down by your eyes of steel
Its a world gone crazy
Keeps woman in chains

Trades her soul as skin and bones
Sells the only thing she owns
Woman in chains
Woman in chains

Men of stone
Men of stone

Well I feel deep in your heart there are wounds time cant heals
And I feel somebody somewhere is trying to breathe
Well you know what I mean
Its a world gone crazy
Keeps woman in chains

Its under my skin but out of my hands
Ill tear it apart but I wont understand
I will not accept the greatness of man

Its a world gone crazy
Keeps woman in chains

So free her
So free her




Woman In Chains (Live) - Tears For Fears With Oleta Adams

Sabtu, 11 April 2009

DROPS OF JUPITER - TRAIN


Now that shes back in the atmosphere

With drops of jupiter in her hair, hey, hey
She acts like summer and walks like rain
Reminds me that theres time to change, hey, hey
Since the return from her stay on the moon
She listens like spring and she talks like june, hey, hey

Tell me did you sail across the sun
Did you make it to the milky way to see the lights all faded
And that heaven is overrated

Tell me, did you fall for a shooting star
One without a permanent scar
And did you miss me while you were looking at yourself out there

Now that shes back from that soul vacation
Tracing her way through the constellation, hey, hey
She checks out mozart while she does tae-bo
Reminds me that theres time to grow, hey, hey

Now that shes back in the atmosphere
Im afraid that she might think of me as plain ol jane
Told a story about a man who is too afraid to fly so he never did land

Tell me did the wind sweep you off your feet
Did you finally get the chance to dance along the light of day
And head back to the milky way
And tell me, did venus blow your mind
Was it everything you wanted to find
And did you miss me while you were looking for yourself out there

Can you imagine no love, pride, deep-fried chicken
Your best friend always sticking up for you even when I know youre wrong
Can you imagine no first dance, freeze dried romance five-hour phone
Conversation
The best soy latte that you ever had . . . and me

Tell me did the wind sweep you off your feet
Did you finally get the chance to dance along the light of day
And head back toward the milky way

Kamis, 09 April 2009

I Feel Free - Eric Clapton

Mmm
I feel free

Feel when I dance with you
We move like the sea
You - you're all I want to know
I feel free

I can walk down the street but there's no one there
Though the pavement's one huge crowd
I can drive down the road but my eyes don't see
Thought my mind wants to cry out loud
Yea my mind wants to cry out loud

Ahh I feel free

As far as I can see
Ceiling is the sky
You're the sun and as you shine on me
I feel free


Mmm
I feel free

Minggu, 05 April 2009

EVOLUSI WARNA MUSIK ARTIS DUNIA





Selama hampir tiga dekade Madonna menguasai dunia musik internasional. Orang mengenang Madonna sejak jaman ia berpakaian dengan gaya punk atau dekonstruktif di awal tahun 80an dengan musik pop dance. Hingga saat ini dimana Madonna bergaya lebih membumi tetapi tetap sexy dengan aliran musik dance hip hop sentuhan produser bertangan dingin Timbaland. Apa yang membuat Madonna begitu eksis di tengah-tengah arena musik yang begitu penuh persaingan? Evolusi musik yang diusungnya.

Madonna selalu merubah aliran musiknya. Dari pop dance sejak awal decade 80an dengan lagu Holiday kemudian di akhir dekade 80an dia menawarkan Laisla Bonita yang bernuansa Latin. Kemudian Madonna juga menawarkan musik bernuansa balada bekerja sama dengan Babyface lewat lagu Take A Bow. Setelah itu Madonna juga mengulang sukses kembali dengan album Ray of Light yang mengusung kembali nuansa musik dance yang menjadi akarnya. Yang kemudian diperkokohnya dengan kesuksesan album Music tahun 2000. Kemudian setelah gagal dalam penjualan album American Life ditebus dengan suksesnya album Confessions on a Dance Floor.

Madonna selalu menawarkan paket lengkap. Saya rasa di sinilah letak keunggulan artis wanita. Madonna bukan hanya selalu memberikan sentuhan baru pada musiknya, tapi juga rutin mengubah gaya penampilannya. Dan meskipun suaranya tidak semerdu Whitney atau dengan rentang nada yang lebar seperti Mariah Carey, Madonna selalu mengatakan dia menyanyi karena ada yang ingin disampaikannya kepada dunia. Sejak lagu Like a Virgin, Like a Prayer yang sangat kontroversial krn kritikannya terhadap peranan Vatikan dalam gereja Katholik. Kemudian disusul dengan lagu Material Girl. Dan yang cukup banyak mendapat perhatian lewat album American Life yang menurut Madonna merupakan kritik terhadap apa yang dilakukan Amerika di Irak. Kemudian lewat album terbarunya Hard Candy dan single 4 minutes Madonna berusaha mengingatkan apa yang bisa kita lakukan untuk dunia.

Seorang teman yang juga pemain band lewat chatting beberapa waktu lalu bertanya apa berevolusi berarti mengubah aliran musik? Saat itu saya tidak bisa menjelaskan secara runtut. Tapi saya tahu apa yang dilakukan artis sekelas Madonna itu bisa dikenali dengan mudah. Bukan hanya karena nama besarnya. Tetapi karena akar musiknya, musik dansa. Jadi kalau Anda bercita-cita menjadi artis musik kenali akar musik Anda. Berevolusi dengan gaya musik bukan berarti mengubah aliran musik yang menjadi jati diri dan akar Anda. Tetapi dengan menambahkan sentuhan aliran musik lainnya kepada akar musik Anda. Saya ibaratkan semacam gaya berbusana. Anda bisa saja mengenakan tshirt putih dan blue jeans sebagai identitas Anda. Anda menambahkan jaket kulit hitam dan voila Anda terlihat seperti seorang rocker. Ganti dengan jacket bergaya sporty dan Anda akan terlihat seperti olahragawan. Ganti dengan jas dan Anda akan terlihat seperti seorang professional muda. Apa kemudian white shirt dan blue jeans itu lenyap dari pandangan mata? Tidak, karena justru menyatu dengan penampilan keseluruhan. Semua itu hanya dengan menambahkan sedikit sentuhan yang berbeda pada white shirt dan blue jeans sebagai dasarnya.

Begitu juga halnya dengan karya musik. Menambahkan sentuhan yang berbeda bukan berarti merubah total aliran musik. Tidak perlu mengorbankan idealisme musik. Tapi menyesuaikan diri dengan apa yang sedang trend supaya apa yang hendak disampaikan lewat musik bisa sampai ke para penikmat musik dan didengarkan. Pada akhirnya kan seorang musisi ingin karyanya didengar, kalau tidak laku jangan salahkan pasar.

Sabtu, 04 April 2009

Gavin Degraw

Pertama kali mendengarkan Gavin Degraw, saya langsung jatuh cinta dengan musik dan warna suaranya serta gaya bermusiknya.

Kamis, 02 April 2009

An Introduction to U2


Penantian selama 5 tahun penggemar U2, band rock legendaris Irlandia, terbayar sudah saat tanggal 27 February 2009 lalu U2 merilis album studio mereka yang ke-12 berjudul ‘No Line on the Horizon’ yang diproduseri oleh Brian Eno, Daniel Lanois dan Steve Lillywhite. U2 dengan rentang karir musik sepanjang 30 tahun berhasil menorehkan sejarah dalam peta musik rock dunia. Band yang didirikan oleh Larry Mullen, Jr., Paul Hewsen (Bono), Dave Evans (The Edge) dan Adam Clayton tahun 1976 ini telah membawa pengaruh kuat terhadap berbagai artis sejak kurun 80-an hingga saat ini. U2 dengan musiknya dan gaya dan warna vocal Bono yang khas, telah membentuk ciri khasnya sendiri yang membuat mereka menjadi inspirasi berbagai artis musik bukan hanya yang lebih muda tetapi juga yang lebih senior atau selevel dengan mereka. Lagu-lagu mereka telah diinterpretasikan ulang oleh banyak artis musisi, mulai dari Mary J. Blige hingga Pet Shop Boys. Mereka juga bekerja sama dengan legenda musik mulai dari Bruce Springsteen hingga Luciano Pavarotti. Band rock ini sejak album pertama mereka, ‘Boy’ yang dirilis tahun 1980 hingga saat ini telah berhasil menjual sebanyak 140 juta keping album di seluruh dunia. U2 bukan hanya membawa pengaruh dalam hal musik. Tetapi lewat lirik-lirik kritik sosial, mereka telah menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menjadikan bumi ini sebuah tempat tinggal yang lebih baik. U2 berhasil menggalang dana, bergabung dengan badan-badan sosial, kemanusiaan dan lingkungan internasional untuk menggalang kesadaran banyak orang lewat popularitas mereka.
Single pertama dari album ini, ‘Get On You Boots’, telah dirilis 16 February lalu dengan video klip yang disutradarai oleh Alex Courtes, yang juga sebelumnya menangani klip Vertigo. Single pertama ini langsung membuat rekor sebagai lagu nomor satu pertama yang mendapat tripel A dari survey download Nielsen. Setelah single pertama ini, dengan agresif U2 menyerbu scene musik internasional dengan single keduanya ‘Magnificent’. Dengan komposisi musik yang lebih kupinggenic dan lirik yang manis getir ‘Magnificent’ yang awalnya berjudul ‘French Disco’ ini, pasti akan membuat nama U2 semakin magnificent.



Review ini dimuat di www.creativedisc.com