Jumat, 09 Oktober 2009

LIPUTAN KONSER AIR SUPPLY

Even the nights are better
Now that we’re here together

Diawali dengan lagu ‘Even The Nights Are Better’, Air Supply membuka konsernya setengah jam lepas pukul delapan malam. Untuk artis seusia mereka duo senior ini masih nampak berenergi. Meski gaya bergoyangnya masih terasa jadul, tapi semangat dan karismanya cukup bersinar terang malam itu.

Air Supply, duo yang digawangi oleh Russel Hitchcock dan Graham Russell ini telah lebih dari tiga dekade menapaki dunia musik sejak 1975. Mereka telah menghasilkan 18 studio album dan 17 single hit. Lagu-lagu mereka telah menjadi lagu yang klasik dan abadi. Mulai dari pop diva macam Celine Dion hingga country diva Carrie Underwood, termasuk boyband Westlife pernah membawakan lagu-lagu Air Supply, baik dalam album atau penampilan live mereka.
Setelah ‘Even The Nights Are Better’, Russel yang bersetelan jas biru celana hitam, membawakan pula hit-hit mereka yang lain seperti‘Just As I Am’, ‘Goodbye’, ‘Lost In Love’.

Pada penampilan ke-15 kalinya di Indonesia kali ini, duo ini nampaknya memang masih memiliki magnet yang kuat lewat lagu-lagu soft rocknya yang memorable. Penonton yang datang meski sebagian besar berusia mendekati atau lewat setengah abad, toh banyak juga penonton yang tergolong dewasa muda. Dan hebatnya yang muda pun khatam sebagian besar lirik lagu-lagu hit Air Supply.

Pada konser dimana Air Supply dibantu dengan 4 additional player, mereka tak lupa memberikan perhatian pada korban gempa di Sumatera Barat. Graham memberikan kata sambutan sebelum muncul video montage tentang liputan korban gempa. Pada kesempatan amal tersebut Air Supply menyumbangkan sebuah gitar yang telah ditandatangi oleh Graham dan Russel untuk dilelang pada situs www.tommypratama.com.

Vokal tenor Russel Hitchcock sendiri malam itu cukup membuat decak kagum, mengingat usianya yang sudah 6 dekade. Meski pada tembang ‘The Power Of Love’ terasa diturunkan nada dasarnya serta lebih minim overtone, setidaknya Russel masih terdengar prima pada nada-nada panjang pada setengah bagian pertama konser. Pada lagu ke-13 yang menjadi puncak penampilannya malam itu sebenarnya, ‘Making Love Out Of Nothing At All’, Russel terdengar sedikit kewalahan. Lagu tersebut memang tidak mudah dibawakan bahkan bagi penyanyi yang muda sekalipun, jadi secara keseluruhan Russel cukup memuaskan penggemarnya.

Duo ini cukup komunikatif dengan penonton. Mereka bahkan muncul di tengah penonton dan berkeliling hall menyapa para penonton, membuat konser terasa lebih hangat dan akrab. Saat solo membawakan lagu baru yang akan ditampilkan dalam album teranyar mereka, Graham menceritakan latar belakang lagu itu tercipta. Graham mengatakan lagu yang berjudul ‘A Little Bit More’ itu terinspirasi dari seorang sahabat wanita yang telah kehilangan suaminya setelah pesta ulang tahun pernikahan. Saat Graham bertanya apa yang ingin disampaikan lewat lagu yang akan diciptakannya. Sang sahabat wanita menjawab ia hanya ingin sedikit waktu lagi bersama sang suami.

Graham membawakan lagu ini dengan sedikit sentuhan folk cuntry. Malam itu memang pada beberapa bagian dimana Graham solo, ia mencoba untuk memberikan sentuhan folk country.
Satu tindakan lain yang juga menyentuh para penggemar Air Supply adalah saat Graham meminta para penonton di kelas festival yang berada di bagian belakang hall untuk maju ke depan panggung. Memang itu dilakukan saat-saat terakhir, saat lagu penutup akan berkumandang. Malam itu dengan aksi panggung yang memikat antara Graham dan drummer, vocal Russell yang melengking ‘All Out Of Love’ menjadi penutup konser yang manis.

I'm all out of love, what am I without you
I can't be too late to say I was so wrong

Untuk foto2 lihat di majalah Sound Up edisi Oktober.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar