Rabu, 11 Maret 2009

GAY IDOL

Beberapa waktu lalu saya dan seorang teman yang berkecimpung dalam retail musik membahas peserta2 kontes menyanyi lokal di televisi, terutama yang lelaki. Kami membahas apakah ini cong atau bukan. Dan kesimpulannya sebagian besar adalah cong. Kesimpulannya sendiri bukan saja berdasarkan asumsi penilaian kami terhadap gesture dan cara berbicara sang peserta tapi kadang dari gosip-gosip orang dalam sendiri. Mungkin yang straight lebih tertarik menjadi vokalis band ketimbang menjadi solois.

Tidak dapat dipungkiri kekuatan kaum gay dalam soal artistik memang seringkali lebih baik ketimbang kaum hetero. Mungkin karena perpaduan aura feminin yang kuat, ditambah lingkungan yang represif menjadikan seni bagi kaum gay sebuah saluran ekspresi diri.

Coba kita lihat bagaimana musisi-musisi legendaris yang disegani macam Freddy Mercury, Elton John, Michael Stipe dari R.E.M., George Michael, Sinead O'Connor, KD Lang, Melissa Etheridge, dan Dusty Springfield.

Dan sekarang dalam deretan itu bertambah lagi dengan Clay Aiken serta yang paling mutakhir dan fenomenal Adam Lambert.
Sejak awal kemunculan Aiken, rumor tentang orientasi seksualnya memang berhembus kencang. Meski dapat ditutup rapat sampai akhirnya Aiken sendiri mengakui kalau dirinya adalah seorang gay beberapa waktu lalu, setelah ia mendapatkan seorang anak dari seorang surrogate mother yang mengandung benihnya.

Dan di tahun 2009 saya sempat menyaksikan penampilan awal Adam Lambert pada tahap audisi American Idol. Saya pada awalnya langsung terpikat pada penampilannya. Meski penampilannya masih terasa terlalu broadway-esque, setidaknya Lambert berhasil mencuri perhatian. Tapi pada tahap-tahap selanjutnya saya malah tidak terlalu menyukai penampilannya karena menurut saya Lambert terlalu mengeksploitasi high pitch yang memang menjadi salah satu kekuatannya.

Sejak awal memang Lambert tampil lengkap dengan eyeliner ala gothic. Jauh dari kesan gay yang feminim. Sebenarnya ini merupakan poin plus juga untuk memberikan image positif pada kaum gay pria. Setidaknya kalau gesturenya feminim tak perlulah tampil dengan dandanan feminim. Lambert memilih tampil dengan gesture maskulin meski dandanannya juga tak bisa dikatakan feminim. Namun berdandan terutama di area mata lebih sering dikaitkan sesuatu yang feminim. Di situlah letak keseimbangannya. Kadang penampilan macam Boy George memang mencuri perhatian, tapi kurang mendapatkan respek karena Boy George berpenampilan dan bergesture feminim dalam tubuh yang maskulin. Jadi terasa ketidakseimbangan dalam image tampilannya, overdressed menurut saya.

Yang lebih menarik adalah bagaimana karir musik artis musisi gay ada yang meredup ada juga yang bersinar terang. Nampaknya yang meredup adalah mereka yang pada awalnya memang menutupi orientasi seksual mereka, dan setelah tenar baru membuka diri pada khalayak publik. Coba perhatikan bagaimana karir Clay Aiken, George Michael. Meski nampaknya hal itu tak berpengaruh pada Elton John atau Freddy Mercury sekalipun yang malah diketahui publik meninggal karena AIDS, penyakit yang seringkali dianggap penyakit kaum homoseksual.

Nampaknya sebagai artis gay, kerepotan untuk menjaga image lebih banyak repotnya. Lihat saja bagaimana George Michael yang tertangkap basah melakukan seks di tempat umum. Khalayak publik akan menghakimi, sudah gay masih bejat pula. Nilai citra yang merosot akan berpengaruh terhadap penjualan album fisik atau digital, penjualan tiket konser karena publikasi yang negatif mempengaruhi ekspektasi terhadap artis gay tersebut. Orang tua akan berusaha mempengaruhi anak-anak remaja mereka untuk tidak membeli album, tiket konser artis gay tersebut karena kekuatiran mereka kalau anak-anak mereka akan meniru kelakuan minus artis gay idola mereka, atau bahkan menjadi gay. Jadi lebih baik berkarya sebaik mungkin bagi artis musisi gay ketimbang hidup dalam hedonisme untuk meraih awareness yang lebih baik bagi nereka sendiri juga bagi kaum homoseksual.

Adam Lambert memang gagal menjadi seorang gay pemenang American Idol pertama. Lambert memang bernasib menjadi runner up sama seperti Aiken yang menjadi runner up setelah Ruben Studdard. Namun penjualan album Lambert membuktikan kalau Lambert adalah pemenang sejati, sama halnya Aiken pada penjualan album pertamanya.
Semoga saja suatu saat tiba momentum bagi Aiken untuk bangkit kembali sebagai artis American Idol dengan penjualan terlaris setelah Kelly Clarkson.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar