Selasa, 24 Maret 2009

Review Album: Dido - Safe Trip Home


Setelah terakhir merilis album pada tahun 2003, penantian panjang penggemar Dido terpenuhi saat akhir 2008 lalu album ke-3, Safe Trip Home, dirilis. Pada album ini Dido masih bekerjasama dengan Rollo Armstrong, saudaranya sendiri, mengerjakan konsep bermusiknya. Ditambah dengan Jon Brion, yang pernah memperoleh dua kali nominasi Grammy untuk Best Score Soundtrack Album untuk film “Magnolia” dan “Eternal Sunshine of The Spotless Mind”. Brion juga pernah terlibat dalam album Keane, Kanye West, Fiona Apple dan Rufus Wainwright. Selain itu Brian Eno, Mick Fleetwood, Citizen Cope, dan Questlove.

Pada album ini Dido lebih terasa folk dan minimalis ketimbang album-album sebelumnya yang lebih kental pop sentuhan trip hop dan rock. Komposisi semacam ‘Us 2 Little Gods’, ‘Never Want To Say It’s Love’, ‘The Day Before The Day’, ‘Burnin Love’, ‘Northern Skies’ mungkin bisa mendeskripsikan konsep album ini. Album ini lebih terasa lambat dan mungkin akan membosankan bagi mereka yang mengharapkan nuansa musik yang dinamis dan semarak.
“Safe Trip Home” lebih terasa sebagai album akustik yang mengandalkan alunan suara Dido sebagai melodi sedangkan musik hanya sebagai rhythm saja. Nampaknya warna suara Dido yang lembut hendak ditonjolkan ketimbang musik yang semarak. Bahkan di komposisi yang lebih semarak seperti ‘For One Day’ pun, nuansa musik yang ditawarkan lebih terasa minimalis.

Di album ini nuansa yang lebih gelap dan mellow muncul dari Dido. Seperti pada lagu yang menjadi single pertama, ‘Don’t Believe In Love’. Coba perhatikan liriknya, ‘If I don’t believe in love nothing will last for me, if I don’t believe in love nothing is safe for me, when I don’t believe in love you’re too close to me and that’s why you have to leave’.

Demikian juga pada ‘It Comes And It Goes’ yang liriknya terasa gelap, ‘Some days I wanna, and some days I don´t
Sometimes I can feel it and suddenly it´s gone. Some days I can tell you the truth and some days I just don´t’.


Pada komposisi lain, track kedua dalam album ini, ‘Quiet Times’, ditulis Dido untuk mengenang ayahnya yang meninggal tahun 2006 lalu. Komposisi ini sempat digunakan untuk serial ‘Ghost Whisperer’ dan ’Grey’s Anatomy’. Komposisi ‘Grafton Street’ menjadi favorit saya karena lebih terasa dinamikanya dengan permainan flute yang membius. Komposisi lainnya yang menjadi favorit saya adalah ‘Look No Further’, ‘The Day Before The Day’, ‘Let’s Do The Things We Normally Do’, ‘For One Day’, selain ‘Grafton Street’ tentunya.

Album ini lebih terasa dewasa ketimbang album-album sebelumnya. Mungkin jika di album sebelumnya Dido lebih terasa ngepop karena ingin mengenalkan namanya. Maka album ini lebih sebagai sebuah pencapaian tahap dimana Dido merasa tidak perlu membuktikan kualitas musikalitasnya lagi. Memang terasa kurang komersil, tetapi sebenarnya musik Dido di album ini lebih sophisticated. Album kali ini lebih tepat jika dinikmati saat bersantai untuk cooling down ketimbang jika Anda ingin mengawali hari dengan semangat.

Track List:
1. Don’t Believe In Love
2. Quiet Times
3. Never Want To Say It’s Love
4. Grafton Street
5. It Comes And It Goes
6. Look No Further
7. Us 2 Little Gods
8. The Day Before The Day
9. Let’s Do The Things We Normally Do
10. Burnin Love (feat. Cititzen Cope)
11. Nothern Skies
12. For One Day
13. Summer
14. Northern Skies – Remix

Review ini dimuat di www.creativedisc.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar