Rabu, 11 Maret 2009

JASON MRAZ ON JAVA JAZZ FESTIVAL



Pada Jumat, 6 Maret 2009 ini saya berkesempatan menyaksikan konser Jason Mraz yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian acara special show pada Java Jazz Festival. Sebuah kesempatan berharga dimana untuk event Java Jazz, Jason Mraz bersedia tampil dua kali yaitu pada Sabtu, 7 Maret 2009 juga karena tingginya permintaan menonton pertunjukkan Jason. Seperti diketahui tiket Jason Mraz pada show perdana, Jumat 6 Maret ini telah habis terjual hanya dalam tempo 2 minggu setelah penjualan tiket dibuka. Dan rupanya peminat pertunjukkan Jason Mraz ini juga datang dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang notabene lebih dulu disinggahinya dalam rangkaian promo tur album terbarunya, ‘We Sing, We Dance, We Steal Things’.

Dan memang menyaksikan pertunjukan JM ini, kita dapat menyaksikan bagaimana sebenarnya talenta seorang Jason Mraz.

Dibuka dengan penampilan Mike Idol menyanyikan Indonesia Raya menandakan tepat 18.45 dimulainya rangkaian penampilan Jason Mraz. Kemudian tepat pada pukul 18.51 Jason Mraz muncul dengan membawakan lagu Make It Mine dan dilanjutkan dengan The Remedy. Lewat komposisi The Remedy, JM mampu mempertunjukkan kemampuan nge-rap dengan melodinya yang mumpuni terutama dalam hal mencuri napas. Sesuatu yang memang telah menjadi karakternya yang kuat jika kita memperhatikan albumnya sejak ‘Waiting My Rocket To Come’ hingga album terbarunya.

Setelah itu serangkaian lagu diantarkan dengan tempo yang cukup cepat pada pergantian antar lagunya. Memang sedikit terasa seakan JM kurang komunikatif dengan penonton. Tetapi pada kenyataannya JM justru mampu berkomunikasi dengan penonton lewat emosi-emosi yang disampaikan melalui lagu-lagunya. Pada komposisi ‘You and I Both’, Jason dengan smart menyelipkan sampling ‘Wonderwall’ dari Oasis pada bagian bridge lagu. Pada ‘Lucky’ dibawakan secara manis berduet dengan Dira Yulianti, salah seorang penyanyi jazz langganan berduet dengan bintang2 jazz international di Java Jazz. Selain itu JM juga menampilkan lagu ‘The Dynamo Of Volition’.

Dengan penampilan solo trumpet atau solo petikan gitar dari Mraz, Mraz berhasil membangkitkan emosi seluruh penonton di arena konser. Nuansa latin pada ‘No Stopping Us’ atau ballad yang kuat seperti pada ‘A Beautiful Mess’ sukses membuat saya merinding. Dengan aransemen yang sederhana tetapi indah, dan penjiwaan yang kuat, JM berhasil memukau saya.

Komposisi menjadi ‘I’m Yours’ menjadi puncak penampilan JM malam itu. Sebuah momen yang sangat menyenangkan dimana penonton bernyanyi bersama JM dengan semangat yang tinggi. Tetapi yang menjadi penutup pertunjukan JM tersebut adalah jam session yang sangat memukau antara pemain saxophonenya dan dilanjutkan dengan penutup yang menawan, Butterfly.

Dalam pertunjukan kali ini dari sekitar 12 lagu yang dibawakan Mraz cukup merata antara lagu dari album pertama dan kedua, Mr. A-Z, meski porsi dari album ketiga tetap sedikit lebih besar.

JM dalam pergelarannya kali ini didukung oleh 7 orang musisi mulai dari perkusi, keyboard, bass, drum dan brass section yang terdiri dari trumpet, trombone dan saxophone. Saat penutup JM dengan cerdas membagikan foto-foto Polaroid dari musisi pendukungnya yang dipotret JM sendiri saat mereka sedang beraksi.

Memang menyaksikan konser Jason Mraz ini seperti menyaksikan sebuah pertunjukkan sebuah komposisi pop yang diramu dengan berbagai genre musik seperti latin, rock, hawaiian, reggae, jazzy tunes dan rap dalam sebuah resep yang pas. Jason Mraz dengan kekayaan lagu-lagunya, musik yang cerdas, lirik yang komunikatif dan improvisasi yang brillian berhasil menyuguhkan pertunjukkan yang memikat. Sederhana sekaligus sophisticated.

Review ini dimuat di www.creativedisc.com.



PS: terima kasih pada panitia JJF yang sigap menangani kecelakaan pada salah satu kontributor Rio Ichsan.
Photo by: Joe Ari Darius Shasta





Tidak ada komentar:

Posting Komentar